Uji Ekstrak Daun Sanrego

 

AKTIVITAS AFRODISIAKA BEBERAPA EKSTRAK DAUN SANREGO (Lunasia amara Blanco.) PADA MENCIT (Mus musculus) JANTAN


Gemini Alam, Restu Ariyasta Ramadhan, Subehan, Usmar
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang uji aktivitas afrodisiaka beberapa ekstrak daun sanrego (Lunasia amara Blanco) pada mencit (Mus musculus ) jantan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas afrodisiaka ekstrak daun sanrego berdasarkan tingkat polaritas cairan penyari, sampel di ekstrak si dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak metanol yang diperoleh dipartisi cair padat berdasarkan tingkat polaritas cairan pe nyari, dimulai dari pelarut non polar ke pelarut polar menggunakan heksan, etil asetat, dan etanol 70%. Selanjutnya dilakukan identifikasi senyawa eks trak yang memberikan efek afrodisiaka. Hewan uji yang digunakan sebanyak 30 ekor mencit dan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Tiap kelompok ter diri atas 3 ekor mencit jantan dan 3 ekor mencit betina. Kelompok I diberi suspensi Natrium.CMC 1% b/v sebagai kontrol negatif, kelompok II-V diberi sampel uji 2% b/v. Klpk II suspensi ekstrak heksan (EH), kelompok III diberi suspensi ekstrak etil asetat (EEA), kelompok IV diberi ekstrak etanol (ET)dan kelompok V ekstrak tidak larut etanol (ETL). Pemberian ekstrak dilakukan secara oral pada mencit jantan, pengamatan dilakukan dengan melihat dan menghitung jumlah frekuensi mounting dan koitus yang dilakukan selama 5 hari berturut–turut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol (ET) memberikan efek terbesar dalam meningkatkan frekuensi mounting dan koitus pada hewan uji mencit jantan. Hasil identifikasi golongan senyawa menunjukkan sampel ET mengandung senyawa alkaloid yang lebih banyak dibanding ekstrak lainnya.
Kata kunci : Ekstrak Daun Sanrego (Lunasia amara Blanco), Aprodisiaka.



PENDAHULUAN
Afrodisiaka adalah suatu zat atau obat yang dapat membangkitkan dan meningkatkan gairah seksual (1). Seks adalah merupakan salah satu aspek dari kehidupan manusia, yang kadang-kadang sangat dominan dalam sisi kehidupan dan kebudayaan manusia setiap waktu. Manusia selalu men cari berbagai cara untuk meningkatkan pengalaman seksualnya. Dalam pencariannya, akhirnya menjurus ke arah penggunaan bahan-bahan yang di kenal sebagai afrodisiaka. Tumbuhan yang berefek afrodisiaka umumnya me ngandung senyawa turunan saponin, alkaloid, tannin, dan senyawa lain yang secara fisikologis dapat melancarkan peredaran darah pada sistem saraf pu sat (serebral) atau darah tepi (perifer). Peningkatan sirkulasi darah akan memperbaiki fungsi organ. Karena mekanisme tersebut, obat tradisional jenis afrodisiaka dapat digunakan untuk meningkatkan stamina. (2,3,4)
Salah satu bahan alam yang sering digunakan secara tradisional khu susnya masyarakat Kabupaten Bone dan Kabupaten Barru adalah daun sanrego (Lunasia amara Blanco), suku Rutaceae, sebagai obat kuat laki-laki. Penggunaan daun sanrego dengan cara meminum rebusan dari daun san rego tersebut, menyebabkan tubuh terasa segar dan kuat. Tanaman ini telah diproduksi menjadi suatu produk (jamu) berupa serbuk dan rajangan (5).
Daun sanrego dilaporkan mengandung alkaloid, lunakridina, lunasina dan lunanina (6), ekstrak eternya mengandung β-sitosterol (5), ekstrak metanolnya dapat menghambat pertumbuhan Escherchia coli dan Shigella bodyii, demikian pula ekstrak n-butanol dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus (7), sedangkan ekstrak metanol pada kadar 0,5%, 1%, 2,5%, 5% b/v, menghasilkan stimulasi SSP, dan kadar 10% - 20% b/v memberikan efek depresi SSP, vasodilatasi perifer dan analgetik perifer (8), serta ekstrak etanol produk rajangannya pada konsentrasi 2 % b/v mem berikan efek efrodisiaka yang sama dengan yohimbin pada mencit jantan (9).Berdasarkan uraian di atas, maka telah dilakukan penelitian lanjutan pengaruh beberapa ekstrak daun sanrego berdasarkan tingkat polaritas cair an penyari yang dilakukan terhadap efek afrodisiaka pada mencit jantan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan
Data yang diperoleh berupa frekuensi aktifitas berupa mounting dan koitus pada hewan uji yang disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Frekuensi aktivitas seksual mencit jantan yang diberi perlakuan dengan ekstrak Daun Sanrego (Lunasia amara Blanco.), pengamatan selama 5 hari pada jam 18.00 – 20.00 wita 
image
IV.2 Pembahasan
Sesuai dengan prosedur yang digunakan untuk mengetahui adanya efek afrodisiaka yaitu dengan mengamati perubahan seksual pada hewan coba mencit jantan dengan prinsip sebagai berikut; hewan percobaan mencit jantan diberi ekstrak secara oral, tiap-tiap kelompok terdiri atas satu mencit jantan dan satu mencit betina. Kemudian diamati dan dihitung frekuensi mounting dan koitus selama 2 jam setiap hari selama 5 hari berturut-turut, di maksudkan untuk mengetahui efek afrodisiaka dari ekstrak yang diberikan. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa memang terjadi peningkatan efek afrodisiaka satu jam setelah pemberian ekstrak daun san rego. Mencit jantan akan bertindak lebih agresif pada mencit betina. Mencit jantan akan berusaha mendekati mencit betina sampai terjadi kopulasi. Ko pulasi biasa dilihat dari mounting,yaitu naiknya mencit jantan ke mencit betina. Pada umumnya saat melakukan kopulasi namun belum sampai me lakukan hubungan kelamin. Hubungan kelamin biasanya terjadi lebih lama sekitar 1 – 2 menit.
Efek afrodisiaka dapat terjadi dikarenakan adanya senyawa yang dapat meningkatkan libido. Efek ini dapat dilihat dengan meningkatnya fre kuensi mounting dan koitus pada masing masing ekstrak.
Hasil perhitungan yang disajikan pada tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun sanrego dapat meningkatkan jumlah moun ting dan koitus yang besar dibandingkan ekstrak yang lain maupun terhadap kontrol negatif (Natrium CMC). 
image
Gambar 1. Histogram aktivitas seksual mencit jantan yang diberi perlakuan ekstrak Daun Sanrego (Lunasia amaraBlanco.)

EH: Ekstrak n-heksan; EEA : Ekstrak etilasetat; ET: Ekstrak etanol dan
ETL :Ekstrak tidak larut etanol
Pada Gambar 1. terlihat adanya peningkatan jumlah mounting dan koitus pada semua kelompok perlakuan. Peningkatan jumlah moun ting dan koitus pada kelompok ekstrak etanol lebih besar dari kelompok eks trak lainnya maupun terhadap kontrol negatif (natrium CMC) sehingga dapat dikatakan kelompok ekstrak etanol paling efektif memberikan aktifitas afrodisiaka. 
Prosedur pengerjaan dimulai dari ekstraksi sampel dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol, kemudian ekstrak metanol yang diperoleh dipartisi bertingkat dengan menggunakan metode ekstraksi cair padat dari beberapa komponen kimia berdasarkan tingkat polaritas cair an penyari, dimulai dari pelarut non polar ke pelarut polar yaitu pelarut yang digunakan antara lain heksan, etil asetat ,dan etanol 70%, dilihat dari profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) masing masing ekstrak mempunyai nilai Rf yang berbeda-beda, menunjukkan bahwa pemisahan senyawa pada masing-masing ekstrak memberikan aktivitas afrodisiaka yang berbeda beda. Se lanjutnya Masing masing ekstrak diidentifikasi dengan penyemprotan pe reaksi Dragendrof, masing-masing ekstrak memperlihatkan bercak jingga, bercak jingga yang paling dominan terdapat pada ekstrak etanol yang me nunjukkan senyawa tersebut merupakan senyawa golongan Alkaloid, sehingga dikatakan yang memberikan aktivitas afrodisiaka merupa kan senyawa golongan alkaloid. Jadi dapat disimpulkan bahwa senyawa al kaloid yang terdapat pada ekstrak etanol daun sanrego berpotensi untuk di kembangkan sebagai afrodisiaka. Menurut Moffat, Dragendorf terbentuk de ngan adanya endapan berwarna jingga, merah jingga,dan jingga kecoklatan berdasarkan keberadaan sebuah alkaloid basa (endapan berubah alkaloid bismuth iodida) positif golongan amina primer, sekunder, tersier, dan qua rtener, reagen ini umumnya di gunakan sebagai bahan penyemprot untuk mendeteksi alkaloid pada KLT.

KESIMPULAN 
Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Ekstrak etanol memiliki aktivitas afrodisiaka yang lebi besar dibandingkan ekstrak heksan, ekstrak etil asetat, dan ekstrak tidak larut etanol.
  2. Hasil identifikasi komponen kimia menunjukkan semua ekstrak mengandung senyawa golongan alkaloid.


DAFTAR PUSTAKA
  1. Pangkahila W. Seks Yang Membahagiakan. Penerbit Buku Kompas. 2006. Jakarta.
  2. Arif A. Penggunaan Fitokimia Sebagai Afrodisiaka. Tabloid Senior. Jakarta.
  3. Thomas .Tanaman Obat Tradisional. Jilid I. Penerbit Kanisus. Yogyakarta.
  4. Surtiretne N. Seks Dari A Sampai Z. Penerbit Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. PT. Dunia Pustaka Jaya. 2000. Bandung.
  5. Soekotjo L. Isolasi dan Identifikasi Ekstrak Dietil Eter Batang Kayu Sanrego (Lunasia amara Blanco) Asal Kabupaten Bone. Skripsi Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin. Makassar. 1992. hal. 30
  6. De Paduia L, Logot G, and Pancho J. Hand Book On Philippines. Los Banos. 1978. hal. 43
  7. Nurbita. Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Batang Kayu Sanrego (Lunasia amara Blanco)Terhadap Bakteri Gram Postif (+) dan Gram Negatif (-). Skripsi Jurusan Farmasi Fakultas. MIPA Universitas Hasanuddin. Ujung Pandang. 1994. hal. 29
  8. Ibrahim A. Skrining Efek Farmakologi Ekstrak Metanol Kayu Sanrego (Lunasia amaraBlanco) Pada Mencit Albino (Mus musculus). Skripsi Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin. Ujung Pandang. 1996. Hal. 28
  9. Wahyuni S. Uji Efek Aprodisiaka Ekstrak Produk Sanrego (Lunasia amara Blanco) Pada Mencit (Mus muscullus). Skripsi Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Makassar. 2007. Hal. 26-27
  10. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. ”Farmakope Indonesia”. Edisi IV. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. 1995.
  11. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Sediaan Galenik. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1986 Jakarta.
  12. Gritter R.J, dan Bobbits J.M. Pengantar Kromatografi. Penerjemah Dr. Kosasih Padmawinata & Dr. Iwang Sudiro. Penerbit ITB. Bandung. 1991. Hal 107, 140-141.
  13. Adnan M. Teknik Kromatografi Untuk Analisis Bahan Makanan. Ed. I. Cetakan Pertama. Penerbit ANDI. Yogyakarta. 1997. Hal 9.
  14. Sudjadi. Metode Pemisahan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 1988. Hal 60.
  15. Parrot, E.L. 1979.Pharmaceutical Technology : Fundamental Pharmaceutics, Burgess Publishing Company, Minneapolis, 353
  16. Harbone J. B. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Menganalisa Tumbuhan. ITB. Bandung. 1987. Hal 4.
  17. Malole, M.B.M dan Pramono C.S.M.. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan di Laboratorium, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi, IPB, Bogor, 1989. Hal 62

  Sumber : http://arimjie.blogspot.com/2012/05/aktivitas-afrodisiaka-beberapa-ekstrak.html

This entry was posted in , . Bookmark the permalink.

2 Responses to Uji Ekstrak Daun Sanrego

Anonim mengatakan...

Play Online Casino UK | Claim a Casino Welcome Bonus
Play online casino in the UK. We septcasino have over 80 games, live games and choegocasino a huge variety of bonus games for you to play 바카라 online for free.

Unknown mengatakan...

Top 20 casinos in the UK: gambling sites, bonuses, & payment
Best UK gambling sites · Betfred · air jordan 18 stockx clearance Betfred · Betfair good air jordan 18 retro red · Betfair · 22Bet 스포츠토토 배당률 계산 샤오미 · air jordan 18 retro racer blue to my site Betfair air jordan 18 retro red suede shop · BetVictor · MansionBet.