Citra viagra, yang ditemukan Ferid Murad Farmakolog Amerika
Serikat ini, tentu sebagian besar dari kita sudah mengenalnya. Pil biru
viagra yang berbentuk wajik, berfungsi mekanik pengendalian pembuluh
darah dalam terapi disfungsi ereksi. Karena sex telah inheren dengan
hidup manusia, jadilah iming-iming keperkasaan terus diburu. Termasuk
mengintip ramuan mistis Mak Erot. Membesarkan yang kecil.
Sebenarnya banyak disekitar kita yang berfungsi sama dengan viagra, seperti kulit pohon Akway
dari pegunungan Arfak Monokwari. Seorang teman yang pernah berkunjung
ke Papua bercerita, bahwa rahasia Obahorok kepala suku Dani Papua,
melayani 40 istrinya, plus 1 istri bulenya dari Amerika ini - karena akway. IPB telah meneliti, bahwa akway atau drymis Sp, berkandungan bahan aktif afrodisiak untuk menggenjot syahwat.
Berangkat dari istri Obahorok yang berjumlah 41 itu, kini saya ingin bercerita tentang Sanrego, yang sebenarnya adalah nama desa yang terletak di Kecamatan Kahu, letaknya sekitar 115 kilometer dari Kota Watampone, atau sekitar 15 kilometer dari Palattae, ibu kota Kahu. Di desa ini, keluarga saya pernah bermukim 11 tahun, mengikuti Ayah yang seorang PNS, petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana. Di desa inilah saya tamat Sekolah Dasar.
Sewaktu kecil, saya
tidak pernah mendengar tentang khasiat kayu Sanrego, yang ternyata
berasal dari mitos kuda jantan yang digelari Bolong Sanrego. Kuda
ini, memiliki betina 41 ekor. Sama dengan jumlah istri Obahorok.
Menurut cerita, kayu Sanrego pertama kali ditemukan oleh kuda Arung
Sanrego. Kuda jantan ini, secara tidak sengaja menggigit sebatang pohon
yang menancap di atas batu bersusun dua. Apa yang terjadi?
Seketika itu juga, kejantanan Bolong
Sanrego “berontak”. Secara kebetulan, di sekitar lokasi juga sedang
merumput 41 ekor kuda betina. Maka, Bolong Sanrego pun melampiaskan
birahinya dengan menggilir ke-41 kuda betina tadi. Tingkah Bolong
Sanrego tidak lepas dari perhatian Arung Sanrego. Tak ingin penasaran,
Arung Sanrego pun mencungkil sebagian batang kayu tersebut dan
membawanya pulang. Saat tiba di rumah, Arung Sanrego merendam di air cungkilan kayu itu. Saat air itu diminumkan ke kucing, sang kucing langsung birahi. Demikian pula saat diminumkan ke seekor anjing.
Kisah di atas, di reportase Aswad Syam dari Fajar Online
yang telah mewawancarai Andi Patawari, seorang tokoh masyarakat,
generasi kelima keturunan Arung Sanrego. Arung sendiri adalah gelaran
bagi pemimpin wilayah (raja) di Kabupaten Bone, Sulsel. Dikisahkan selanjutnya, Arung
Sanrego kemudian memberikan kayu itu ke anaknya, Bangkung Petta Tareng.
Menurut Patawari, Bangkung Petta Tareng, juga memiliki 41 istri, dan
setiap istrinya dikarunai seorang anak, kecuali istri pertamanya. Bahkan
diceritakan, sewaktu Petta Tareng ini meninggal, ‘alatnya’ masih kokoh
berdiri. Luar biasa.
Dalam versi lain, yang juga saya rada-rada percaya, ramuan kayu sanrego ini berangkat dari cerita Seorang petani di Desa Sanrego yang tengah mengembalakan kuda. Pada
mulanya petani tersebut menambatkan kudanya di semak-semak secara
kebetulan kuda ini memakan kayu salah satu tanaman. Sejam kemudian
kudanya menjadi agresif.
Oh…., ternyata ada
daun berukuran besar, panjang sekitar 30 cm dan lebar 15 cm, dimakan
kuda tadi. Tumbuhan yang berdaun mirip jantung ini mencolok diantara
semak belukar. Tumbuh istimewa, karena akarnya mencengkram kuat, pada batu bersusun dua.
Si pengembala semakin penasaran, kuda
jantan itu tidak puas hanya dengan satu betina. Beberapa ekor menjadi
pemuas birahinya. Padahal, dalam menjalankan aksinya setiap betina di
dobel berkali-kali. Petani itu lalu mengambil dan mencoba
meminum air rebusannya. Apa yang terjadi, Ia mengalami kekuatan yang
luar biasa, seperti kuda jantan tersebut. Kemudian atas musyawarah
masyarakat desa, kayu tersebut diberi nama kayu SANREGO
Percaya atau tidak, yang pasti di tahun 1994 – 1997, Laboratorium Farmasi Fakultas MIPA UNHAS oleh Prof. Dr. H. Muhsin Darise, M.Sc
dan rekan - rekannya selanjutnya memproduksi kayu sanrego ini, menjadi
Jamu dengan bentuk serbuk. Dikemas dalam alumunium foil, dan telah telah
mendapat izin Depkes TR : 993 298 161, dan Deperindag untuk dipasarkan.
Prof. Muhsin dalam meneliti dibantu oleh ahli Fitokimia dari Philipina.
Saat kuliah di Unhas, barulah saya mengenal
dengan baik kahasiat kayu Sanrego ini, padahal saya pernah bermukim di
sekitar pohon ini tumbuh. Kayu Sanrego ternyata berfungsi sebagai herbal
untuk menambah vitalitas pria. Sanrego dalam latinnya, bernama Lunasia Amara.
Namanya cantik, mirip seperti nama depan Luna Maya. Kalau boleh ngaco,
saya persepsikan sanrego ini seperti amarah Luna. Luna marah-marah.
Entah marahnya karena apa!?
Bantaeng, 28 Desember 2010
Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2010/12/28/sanrego-berkhasiat-perkasa-kuda-jantan-329360.html
One Response to Sanrego Berkhasiat Perkasa Kuda Jantan
The Star Gold Coast casino review - Oklahomacasinoguru
The 김해 휴게텔 Star Gold 라이브스코어사이트 Coast Casino offers a 쪽박 걸 comprehensive 99bandmerch.com gaming experience, including slots, 모바일 벳 365 table games, poker, live games, restaurants and more.
Posting Komentar